Senin, Juli 10, 2006

Ditemukan Cara Baru Untuk Mendeteksi Kanker Payudara


Tes cara baru yang mengukur jumlah kandungan air, oksigen dan unsur-unsur yang ada pada jaringan payudara lainnya akan lebih efektif dibandingkan mammogram dalam mendiagnosa kanker payudara, para ilmuwan mengatakan.

Para peneliti di sekolah tinggi kedokteran di Dartmouth menggunakan beberapa jenis gelombang elektro magnetik untuk melihat jaringan payudsara yang normal menyerap ataupun mebiaskan cahaya.

Dengan mengukur jarinan payudara yang normal, tehnik baru dapat menolong para peneliti untuk memiliki pengetahuan yang lebih baik dan dapat mendeteksi semua perubahan yang dapat memberi petunjuk adanya jaringan kanker kata ketua tim penelitian Steven Poplack.

"Sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui bagaiman bentuk dan sifat jaringan normal sebelum memulai mencirikan apakah pada satu jaringan terjadi penyimpangan struktur dan sifatnya," kata Poplack seorang profesor ahli radiologi di Hanover, New Hampshire yang berkantor pusat Dartmouth mengatakan dalam wawancara.

Tiga macam enerji gelombang yang dilakukan dalam tes termasuk sinar infra merah, gelomabang mikro serta gelombang listrik tingkat rendah demikian dikatakan didalam laporan hasil penelitian yang ada didalam majalah Radiologi edisi Mei.

Mammograms adalah tes baku bagi pasien yang diduga mempunyai kelainan jaringan payudara dengan menggunakan sinar X untuk mengambil foto jaringan tersebut.

Para ahli mengatakan mammograms tidak menghasilkan sebaik semestinya pada kasus jaringan yang rapat sehingga dapat membuat para dokter tak dapat mendeteksi kelainan jaringan pada tahap dini yaitu adanya sel kanker pada beberapa wanita .

Mammogram juga dapat luput mendeteksi perbedaan tumur jinak dan ganas sehingga dapat mengakibatkan risiko salah diagnosa .

Cara baru yang mempelajari jaringan normal yang memiliki oksigen, dan hemoglobin dengan tingkat yang normal yang membawa oksigen dalam darah .

"Jaringan payudara yang terkena kanker bersifat lebih aktif," kata Poplack dan menggunakan lebih banyak oksigen dan darah untuk dapat bertahan.

Para ilmuwan juga mengukur struktur dinding sel dan kemampuan jaringan untuk menyerap dan menyimpan gelombang listrik.

Tim Poplack menggunakan teknologi alternatif yang diuji-cobakan kepada 23 wanita kulit putih usia antara 40 hingga 79 yang mempunyai catatan sejarah memiliki jaringan yang normal.

"Penelitian yang berlangsung selama lima tahun dan menghabiskan biaya 7 juta dolar AS yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) dan Pusat Penelitian kanker yang merupakan usaha yang besar untuk mencari cara alternatif untuk dapat menangkap gambar jaringan payudara," kata Keith Paulsen dari NIH.

Para peneliti yang mengupayakan dana sebesar 10 juta yang diberikan dalam bentuk bantuan bagi Lembaga Penelitian Kanker saat ini melakukan penelitian menggunakan cara baru terhadap sejumlah wanita yang memiliki kelainan jaringan .

Poplack mengatakan penelitian selama 5 tahun tahap kedua diperlukan sebelum penelitian yang lebih luas dilakukan yang melibatkan lebih banyak pasien wanita yang berasal dari etnik dan ras yang berbeda.

Hasil penelitian yang diterapkan untuk produk yang dapat ditawarkan ke pasar kemungkinan baru dapat terlaksana pada kurun waktu sepuluh tahun mendatang," katanya.

Barbara Croft Kepala Lembaga Kanker Bagian program Pendeteksian lewat pemunculan di monitor mengatakan cara alternatif sangat dibutuhkan untuk dapat melihat bagian dalam jaringan payudara.

Sejumlah kelompok peneliti kanker payudara lainnya juga mengatakan keterbatasan teknologi mammograms dapat menyebabkan pasien harus menjalani biopsi yang sebenarnya tak diperlukan dan luput dari pemantauan kasus kanker.

"Kita selama ini cenderung melakukan diagnosa yang berlebihan atau memberikan sejumlah tes yang sebenarnya tak diperlukan kepada sejumlah pasien karena kita tidak mempunyai gambaran yang jelas dan spesifik," kata Wakil Kepala Kelompok Asosiasi Pengidap Kanker Payudara, Carolina Hinestrosa yang didiagnosa penyakit yang amat ditakuti kaum hawa itu, pada 1996.

"Kita seharusnya dapat melakukannya dengan lebih baik," katanya.

"Setiap tes yang dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih mudah dan lebih nyaman dan menghasilkan diagnosa yang lebih akurat akan selalu disambut hangat," kata Susan Braun Kepala Pelaksana Yayasan Kanker Payudara Susan G Komen .

Tetapi sebelum cara yang paling akurat, lebih mudah serta lebih nyaman ditemukan, kaum wanita harus memeriksakan dirinya setiap bulan dan tetap menjalakan tes mammogram setiap tahunnya. "Sejauh ini cara itu (mammogram) adalah metoda yang terbaik yang kita miliki," kata Braun. (Rtr/Ant/O-1)

Sumber: Media Indonesia Online

2 komentar:

joperpati mengatakan...

Artikel ini menurut saya menarik dan buat pengetahuan bahwa kita bisa mendeteksi kanker payudara sedini mungkin

Cream Pembesar mengatakan...

nice postingannya..